
Saat ini, tradisi perjalanan belajar di sekolah telah mengalami evolusi seiring berjalannya waktu. Dulu, istilah yang sering digunakan adalah “study tour”, tetapi sekarang istilah yang lebih umum adalah “field trip”.
Perubahan ini tidak hanya terbatas pada nama, tetapi juga mencerminkan pendekatan yang lebih praktis dan berorientasi pada pengalaman dalam pendidikan. Mari kita eksplorasi mengapa field trip menjadi lebih populer daripada study tour di sekolah saat ini.
1. Pengalaman yang Lebih Nyata
Salah satu alasan utama di balik pergeseran ini adalah dorongan untuk memberikan pengalaman lebih nyata kepada siswa. Field trip memungkinkan siswa untuk belajar di luar lingkungan kelas, menghadapi situasi nyata, dan menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam konteks dunia nyata.
2. Interaksi yang Lebih Aktif
Dibandingkan dengan study tour yang sering kali melibatkan kunjungan ke museum atau tempat wisata dengan panduan, field trip cenderung menekankan interaksi langsung. Siswa dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang lebih aktif, seperti melakukan penelitian lapangan, berdiskusi dengan ahli di lapangan, atau terlibat dalam proyek komunitas.
3. Pembelajaran Lintas Mata Pelajaran
Field trip sering kali dirancang untuk mengintegrasikan berbagai mata pelajaran. Misalnya, perjalanan ke kebun binatang tidak hanya memberikan pengetahuan tentang satwa liar, tetapi juga bisa menjadi kesempatan untuk mempelajari tentang ekosistem, biologi, dan konservasi.
Baca Juga
Memahami Karya Wisata, Dharma Wisata, dan Widya Wisata
4. Mendorong Keterlibatan Sosial
Melalui field trip, siswa dapat belajar bekerja sama dalam kelompok, berkomunikasi dengan orang asing, dan menghargai keragaman budaya. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial mereka tetapi juga membantu dalam pengembangan kepribadian dan sikap toleransi.
5. Fleksibilitas dalam Desain Program
Field trip cenderung lebih fleksibel dalam desain program dibandingkan study tour serta bisa disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang spesifik, kebutuhan siswa, dan kurikulum sekolah. Sehingga hal ini memungkinkan guru untuk lebih kreatif dalam merancang pengalaman belajar yang menarik dan relevan.
6. Memperluas Horison Siswa
Selanjutnya, field trip juga dapat membantu siswa untuk memperluas horison mereka dengan menghadapi realitas yang berbeda dari apa yang biasanya mereka alami sehari-hari. Perjalanan ini dapat membuka mata mereka terhadap budaya, tradisi, dan tantangan sosial di luar lingkungan mereka sendiri.
Pengenalan field trip sebagai pengganti tradisi study tour di sekolah telah membawa banyak manfaat bagi pendidikan. Dengan menawarkan pengalaman yang lebih nyata, interaktif, dan lintas mata pelajaran.
Sehingga field trip tidak hanya memperkaya pembelajaran siswa tetapi juga membantu dalam pengembangan keterampilan sosial dan sikap yang diperlukan untuk sukses di dunia yang semakin kompleks ini.
Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk terus mengintegrasikan field trip ke dalam kurikulum mereka sebagai bagian integral dari proses pendidikan.
Tinggalkan Komentar