Sejumlah negara di berbagai belahan dunia mulai melonggarkan kebijakan visa mereka untuk menarik lebih banyak wisatawan internasional.
Langkah ini dinilai strategis untuk memulihkan dan memperkuat sektor pariwisata pascapandemi serta memperluas hubungan diplomatik.
Negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC), yakni Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Oman, dan Kuwait, telah menyetujui penerapan visa turis terpadu yang menyerupai sistem Schengen.
Kebijakan ini memungkinkan wisatawan berpindah antarnegara anggota tanpa harus mengurus visa terpisah. Pemerintah masing-masing negara saat ini tengah menyiapkan implementasi yang dijadwalkan akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, Pemerintah Arab Saudi kembali membuka layanan e-visa bagi turis dan jemaah Umrah mulai 10 Juni 2025.
Keputusan ini diambil untuk memudahkan pengunjung dari berbagai negara sekaligus mendongkrak sektor pariwisata religi yang menjadi salah satu andalan ekonomi nasional.
Mulai 8 Juni 2025, Filipina secara resmi memberikan bebas visa bagi warga negara India. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Filipina untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal India, yang pada tahun lalu tercatat mengalami pertumbuhan hingga 12 persen.
Pemerintah Tiongkok mulai 1 Juni 2025 memberlakukan kebijakan bebas visa selama 30 hari bagi warga dari Brazil, Argentina, Chile, Peru, Uruguay, dan Uzbekistan. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi serta meningkatkan pertukaran wisata dan budaya antarnegara.
Pada 19 Maret 2025, Kazakhstan dan Maroko menandatangani perjanjian saling bebas visa. Warga dari kedua negara kini dapat melakukan kunjungan hingga 30 hari dalam jangka waktu 180 hari tanpa perlu mengurus visa, baik untuk transit maupun kunjungan wisata.
Malaysia memberikan akses bebas visa selama 30 hari kepada warga negara Kosovo terhitung sejak 26 April 2025. Pemerintah berharap kebijakan ini bisa meningkatkan konektivitas dan kerja sama bilateral, terutama di bidang pendidikan dan pariwisata.
Pemerintah Georgia juga memperluas akses masuk bagi warga India dengan memperbolehkan kunjungan tanpa visa dalam kategori tertentu. Meski aturan spesifiknya bergantung pada jenis paspor dan durasi tinggal, kebijakan ini disambut positif oleh calon pelancong.
Sejak 27 Januari 2025, Selandia Baru meluncurkan program visa digital nomad. Program ini memperbolehkan wisatawan bekerja jarak jauh selama maksimal 90 hari tanpa terkena pajak lokal, selama pekerjaan tersebut tidak dilakukan untuk perusahaan berbasis di Selandia Baru.
Mulai 13 Februari 2025, Uni Emirat Arab memberikan fasilitas visa on arrival selama 14 hari kepada warga India yang memegang visa aktif atau izin tinggal dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, dan Singapura. Selain itu, fasilitas ini juga bertujuan memperluas cakupan wisatawan menengah atas.
Pemerintah Rusia dan Palau sejak Juni 2025 mulai memberlakukan bebas visa hingga 30 hari untuk warga negara India. Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi diplomatik dan promosi destinasi pariwisata yang lebih terbuka.
Selain membuka akses bebas visa 14 hari, Pemerintah Filipina juga memberikan masa tinggal hingga 30 hari bagi warga India yang memiliki visa aktif dari negara-negara mitra seperti AS, Jepang, Australia, Kanada, dan Uni Eropa. Skema ini memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi pengunjung berkategori frequent traveler.
Gelombang liberalisasi visa ini menunjukkan tren global menuju mobilitas lintas negara yang lebih mudah. Negara-negara berlomba menawarkan kebijakan ramah wisatawan demi meningkatkan jumlah kunjungan, memperkuat ekonomi pariwisata, dan menjalin kerja sama antarnegara.
Dengan semakin banyak negara yang melonggarkan kebijakan visa, para pelancong internasional kini memiliki peluang lebih besar untuk menjelajahi dunia tanpa repot dengan urusan birokrasi.
“Setiap perjalanan membawa cerita, dan setiap tempat menyimpan pelajaran.” HD Holiday
Program Studi Akuntansi Universitas Islam Bandung (Unisba) telah sukses menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)…
Jika Anda sedang mencari destinasi wisata di Bandung yang menawarkan keindahan alam, udara sejuk, dan…
Kegiatan gathering kantor kini menjadi kebutuhan penting bagi banyak perusahaan. Selain mempererat hubungan antar karyawan,…
Liburan seharusnya jadi momen menyenangkan, bukan malah bikin stres. Tapi bagi banyak ibu, apalagi yang…
Bagi banyak orang, perjalanan menggunakan bus pariwisata menjadi pilihan favorit untuk liburan kelompok. Selain harganya…
Gunung Bromo, salah satu ikon wisata Indonesia, menawarkan pengalaman luar biasa yang tak pernah gagal…